Para pengungsi korban bencana alam di Provinsi Sulawesi Tengah yang tinggal di hunian sementara (huntara) Kecamatan Lere memberikan apresiasi kepada para mahasiswa Program Perkuliahan Lapangan (PPL) Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) IAIN Palu. Hal ini terungkap pada acara penarikan mahasiswa PPL BKI di huntara Kec. Lere, Kota Palu, Jumat (13/9/2019).
Menurut dosen pendamping PPL, Nurwahida Alimuddin, S.Ag., M.A., sebanyak 205 kepala keluarga yang tinggal di huntara tersebut memberikan penilaian yang sangat baik kepada mahasiswa BKI yang melaksanakan PPL di lokasi tersebut.
“Masyarakat korban bencana alam yang tinggal di huntara ini umumnya senang dengan program-program yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Mereka mengapresiasi. Mayoritas di antara mereka bahkan meminta agar program-program bimbingan dan kerohanian yang sudah dilaksanakan tetap dilanjutkan, meski masa PPL secara resmi berakhir,” jelas Ketua Prodi BKI IAIN Palu tersebut.
Terhadap apresiasi dan permintaan di atas, Ketua Prodi BKI IAIN Palu mengaku sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk mengajukan huntara di Kec. Lere, Kota Palu, agar dapat digunakan sebagai laboratorium lapangan bagi para mahasiswa di prodi yang ia pimpin.
Dihubungi melalui aplikasi Whatsapp, Ketua Kelompok PPL Mahasiswa di Huntara Kec. Lere, Nasrul, menjelaskan beragam kegiatan kerohanian dan pembimbingan yang telah mereka laksanakan selama masa PPL. Selain terlibat di dalam kegiatan pengajian, mengajarkan anak-anak mengaji Alquran, dan membantu proses pengajaran di madrasah ibtidaiyah setempat, ia bersama enam mahasiswa lainnya mencetuskan program pembimbingan yang menyasar kelompok perempuan dan keluarga korban bencana alam di huntara.
“Selama masa PPL di sini, setiap dua minggu, kami mengadakan sosialisasi dengan menghadirkan dua dosen BKI IAIN Palu untuk memberikan bimbingan kepada masyarakat di huntara. Kami sengaja memfokuskan kepada kelompok ibu-ibu dan keluarga, karena kami menemukan banyak masalah kekerasan, pelecehan seksual, dan bahasa yang kurang pantas diucapkan oleh anak-anak dan orang tua di sana,” terangnya.
“Dua dosen Prodi BKI IAIN Palu yang kami libatkan untuk memberikan bimbingan adalah Ibu Dwi Pratiwi Lestari, M.Pd.I. dan Ibu Jusmiati, M.Psi., Psikolog. Masing-masing dengan materi berbeda. Ibu Dwi menyampaikan materi tentang penguatan akhlakul karimah pada ibu-ibu korban bencana alam, karena anak-anak belajar dengan cara mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Sedangkan Ibu Jusmiati menjelaskan perihal self-control, tentang bagaimana merawat kekeluargaan dan merajut keharmonisan. Beliau juga menyampaikan bahwa kaum ibu pada dasarnya memiliki ketangguhan dalam menghadapi problem anak, rumah tangga, keluarga, dan ekonomi,” jelas mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Buol itu.
